Saturday, November 26, 2022

Sistem reproduksi pada manusia

Sistem reproduksi pada manusia

1. Fertilisasi dan Kehamilan

Fertilisasi adalah proses pembuahan sel telur (ovum) oleh sel sperma (spermatozoa). Fertilisasi terjadi didalam tuba fallopi. Sperma masuk kedalam organ repr0duksi perempuan kemudian mencari sel telur. Apabila sudah bertemu sel telur, maka kepala sperma akan masuk kedalam sedangkan ekor sperma akan menempel diluar sel telur. 



Selanjutnya, terjadi peleburan inti ovum dengan inti sperma hingga membentuk zigot. Sperma dapat bergerak menuju ovum dengan menggunakan flagela. Flagela ini gerakannya memutar seperti baling – baling untuk mendorong tubuhnya. Berikut gambar pergerakan sperma : 




Sperma dapat menemukan ovum karena ovum menghasilkan senyawa kimia berupa progesteron dan juga adanya sensor panas yaitu suhu tuba fallopi lebih tinggi daripada suhu penyimpanan sperma. 



Zigot yang telah terbentuk dari hasil fertilisasi akan berkembang menjadi embrio. Kemudian, embrio ini bergerak menuju ke rahim da tertanam dalam endometrium (implantasi). Dalam kondisi ini, seorang perempuan mengalami kehamilan. 


Baca Juga: Rangkuman Rumus Fisika SMP, Lengkap!

Berikut gambar proses fertilisasi dan implantasi



Perkembangan embrio didalam rahim dibagi menjadi beberapa periode trisemester (setiap 3 bulan). Berikut perkembangan embrio dalam setiap trisemester : 






2. Penyakit pada sistem #repr0duksi

Penyakit pada sistem repr0duksi yaitu : Gonorhoe (GO), Sifilis (raja singa), Herpes simplex genetalis, Acaquired immunodeficiency sindrom (AIDS) Keputihan dan Epididimitis. 


Gonorhoe adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Nesseria gonorrhoeae. Gejala penyakit ini yaitu rasa sakit dan keluar nanah pada saat kencing, serta keputihan berwarna kuning kehijauan pada perempuan. Penyakit ini dapat mengalami kebutaan pada bayi yang baru lahir dan bisa membuat kerusakan pada mata. 


Sifilis atau raja singa adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidium. Gejala penyakit ini adalah luka pada daerah kelamin. Penyakit ini dapat menyebar dan menyerang organ tubuh lainnya serta menyebabkan kerusakan pada organ tubuh tesebut. 


Herpes simplex geniltalis adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Herpes simplex tipe II yang menyerang kulit di daerah genitalia luar, anus dan vagina. Gejalanya yaitu gatal – gatal, perih dan kemerahan pada kulit di daerah kelamin. Kemudian, muncul lepuh – lepuh berwarna putih dan bisa pecah menyebabkan luka. 


Acquired Immuno defisiency sindrom (AIDS) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus Human immunodeficiency virus (HIV). Virus ini sangat berbahaya karena menyerang sistem kekebalan (imun) tubuh. Sampai saat ini belum ditemukan obat dan vaksin untuk penyakit AIDS. 


Penderita AIDS, pada fase pertama sekitar 5-7 tahun masih terlihat sehat. Pada fase selanjutnya baru bisa di diagnosa karena ditandai dengan adanya penyakit Pneumonia, TBC, Herpes, saraf terganggu, dan sebaginya. Fase ini berlangsung 3-6 bulan. 


Baca Juga: Cara Merangkum Materi dengan Cepat!

Penderita AIDS diperiksa sel limfosit T nya atau sel darah putih yang berperan mengendalikan imun tubuh. Apabila jumlah sel limfosit T menurun, maka diduga positif AIDS. Selain itu, ada pemeriksaan lain yang bisa memastikan positif AIDS, karena penyakit lain juga ada yang mengalami penuruan sel darah putih. 


Penderita AIDS bisa terinfeksi HIV karena perilaku seks bebas. Perilaku seks bebas tidak akan mengetahui bahwa lawan seks nya menderita AIDS. Sehingga, terlular lewat hubungan kelamin. 


Keputihan adalah penyakit kelamin perempuan yang disebabkan oleh jamur Candida albicans, bakteri, atau parasit. Ciri – cirinya yaitu terdapat cairan berwarna putih kekuningan atau putih keabu – abuan yang keluar dari vagina. Keputihan dapat terjadi apabila kurang menjaga kebersihan pada daerah vagina. 


Epididimitis adalah peradangan pada saluran epididimis yang disebabkan oleh infeksi atau karena terkena penyakit menular seksual (PMS). Epididimitis hanya terjadi pada laki – laki, ditandai dengan rasa nyeri dan pembengkakan pada testis. Penyebab epididimitis adalah perilaku seks bebas. 


3. Upaya Pencegahan Penyakit pada Sistem Repr0duksi

Faktor yang mempengaruhi terinfeksi penyakit sistem reproduksi yaitu kurang menjaga kebersihan dan perilaku seks bebas. Maka dari itu, lakukan hal berikut agar terhindar dari penyakit : 


1). Gunakan celana dalam berbahan katun dan lembut. Hindari yang berbahan panas, tidak menyerap keringat dan terlalu ketat


2). Bilas dengan bersih organ repr0duksi setelah BAB ataupun BAK. Kemudian keringkan dengan tissue atau handuk bersih untuk mengurangi terjadinya infeksi jamur 


3). Mengganti celana dalam minimal 2-3 kali sehari 


4). Potong rambut di daerah organ repr0duksi, karena jika terlalu panjang akan menjadikan sarang kuman 


5). Bagi perempuan yang sedang menstruasi, gantilah pembalut sesering mungkin. Apabila darahnya mengalir deras, gantilah minimal 5 – 6 jam sekali dalam sehari. Darah yang tertampung bisa menjadi media tumbuhnya kuman. 


Baca Juga: 7 Cara Merangkum Pelajaran Matematika

6). Bagi perempuan, hindari penggunaan sabun pembersih kewanit4an dan pantyliner secara terus menerus. Karena dapat mengubah pH vagina dan akan membunuh bakteri baik dalam vagina, yang selanjutnya akan memicu tumbuhnya jamur. 


7). Rajin olahraga, perbanyak konsumsi buah dan sayur. Karena bermanfaat untuk kesehatan dan dapat mencegah terjadinya infeksi jamur. 


8). Hindari pergaulan beb4s. Karena pergaulan bebas dapat menjerumuskan kamu kedalam perilaku seks bebas dan penggunaan narkoba. Apabila sudah kecanduan narkoba, maka saraf – saraf mu akan terganggu dan membuat hidupmu tidak sehat. 

0 comments:

Post a Comment