Rangkuman Materi Seni Budaya Seni Patung
Kherysuryawan.id – Rangkuman seni budaya kelas 9 Bab 2 “Seni Patung”.
Pada materi seni budaya khususnya yang akan di pelajari pada kelas 9 Bab 2 yaitu materi yang akan di pelajari pada semester 1. Untuk memudahkan para guru dan pelajar dalam mempelajari materi seni budaya maka dibutuhkan sebuah modul atau ringkasan materi dari buku paket yang telah ada.
Kita ketahui bahwa pada pembelajaran kurikulum 2013 setiap sekolah sudah memiliki buku paket kurikulum 2013 untuk semua mata pelajaran. Nah pada pembelajaran seni budaya kelas 9 maka buku yang akan digunakan yaitu buku siswa dan buku guru seni budaya kelas 9 kurikulum 2013 edisi revisi terbaru.
Melalui postingan ini saya akan memberikan ringkasan atau lebih tepatnya rangkuman materi seni budaya untuk pembelajaran di kelas 9 SMP khususnya pada materi Bab 2 tentang seni patung yang akan di pelajari pada semester 1.
Adapun materi yang akan di pelajari pada pelajaran seni budaya kelas 9 Bab 2 “seni Patung’ yaitu sebagai berikut :
A. Pengertian dan Fungsi Patung
B. Bentuk dan Jenis Patung
C. Bahan dan Alat dalam Berkarya Seni Patung
D. Teknik Berkarya Seni Patung
E. Praktik Berkarya Seni Patung
Dalam mempelajari materi ini ada beberapa tujuan pembelajaran yang diharapkan untuk bisa dicapai oleh para peserta didik, yairu sebagai berikut ;
Setelah mempelajari Bab II ini, siswa diharapkan mampu:
1. Menjelaskan pengertian patung.
2. Mendeskripsikan fungsi-fungsi patung.
3. Mengklasifi kasikan jenis-jenis patung berdasarkan bentuk patung.
4. Mendeskripsikan berbagai macam bahan dan media dalam berkarya seni patung.
5. Mendeskripsikan teknik-teknik berkarya seni patung.
6. Berkarya seni patung dari salah satu teknik dengan bahan yang ada di sekitar
Setelah memahami tujuan dari pembelajaran diatas, maka berikut ini ringkasan atau rangkuman materi seni budaya kelas 9 Bab 2 “SENI PATUNG” yang akan di pelajari pada semester 1.
BAB 2 SENI PATUNG
A. Pengertian dan Fungsi Patung
Patung diartikan juga sebagai plastic art atau seni plastik karena patung identik dengan sebuah cipta karya manusia yang meniru bentuk dan memiliki keindahan (estetik). Tidak terbatas pada bentuk manusia, tetapi lebih luas lagi yang meniru bentuk apa pun dapat disebut seni patung. Patung bersifat 3 dimensi atau benda yang bervolume, artinya bisa dilihat dari berbagai arah.
Berikut Ini Beberapa pendapat tentang seni patung.
1. Mikke Susanto (2011: 296)
Seni patung adalah sebuah tipe karya tiga dimensi yang bentuknya dibuat dengan metode subtraktif (mengurangi bahan seperti memotong, menatah) atau aditif (membuat model lebih dulu seperti mengecor dan mencetak).
2. Soenarso dan Soeroto ( 1996: 6)
Seni patung adalah semua karya dalam bentuk meruang.
3. Menurut Kamus Besar Indonesia
Patung adalah benda tiruan, bentuk manusia dan hewan yang cara pembuatannya dengan dipahat.
4. B.S Myers (1958: 131-132)
Seni patung adalah karya tiga dimensi yang tidak terikat pada latar belakang apa pun atau bidang mana pun pada suatu bangunan.
Secara umum berdasarkan pembuatannya, seni patung ada 3 macam yaitu:
1. Patung sebagai Fungsi Personal
2. Patung sebagai Fungsi Sosial
3. Patung sebagai fungsi fisik
B. Bentuk dan Jenis Patung
Dilihat dari perwujudannya, ragam seni patung modern dapat dibedakan menjadi dua:
1. Bentuk Imitatif (Realisme/Representatif)
Corak ini merupakan tiruan dari bentuk alam (manusia, hewan, dan tumbuhan). Perwujudannya berdasarkan fi sio plastis atau bentuk fi sik baik anatomi proporsi, harmoni dan kesatuan unity bentuk. Patung corak realis tampak pada karya Hendro, Trubus, Saptoto, dan Edy Sunarso.
2. Bentuk Nonfi guratif (Abstrak)
Patung ini secara umum sudah meninggalkan bentuk-bentuk alam untuk perwujudannya, bersifat abstrak. Patung yang tidak menampilkan bentuk yang umum dikenal seperti bentuk[1]bentuk yang ada di alam. Ia mengolah elemen-elemen rupa tri-matra seperti; garis, bidang, ruang, dan memperlakukan unsur-unsur rupa tersebut sebagaimana adanya dan tidak mengambarkan bentuk-bentuk alam.
C. Bahan dan Alat dalam Berkarya Seni Patung
1. Bahan
Bahan seni patung dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
a. Bahan lunak
Bahan lunak adalah material yang empuk dan mudah dibentuk misalnya: tanah liat, lilin, sabun, plastisin, dan bahan yang mudah dibentuk lainnya. Kelebihan dan kekurangan bahan lunak seperti sabun, mudah di bentuk, tetapi ukuranya kecil, sehingga ada keterbatasan dalam berkarya yang lebih besar.
b. Bahan sedang
Artinya, bahan itu tidak lunak dan tidak keras. Contohnya kayu waru, kayu sengon, kayu randu, dan kayu mahoni.
c. Bahan keras
Bahan keras dapat berupa kayu atau batu-batuan. Contohnya kayu jati, kayu sonokeling, dan kayu ulin. Bahan keras antara lain batu padas, batu granit, batu andesit, dan batu pualam (marmer).
d. Bahan cor/cetak
Bahan yang dipakai untuk proses ini antara lain semen, pasir, gips, logam, timah, perak, emas, dan juga beberapa bahan kimia seperti fi ber atau resin.
e. Bahan bahan lain yang ada di sekitar atau benda bekas lainnya, misalnya kertas.
2. Alat
Peralatan yang digunakan untuk membuat patung tergantung kepada bahan dan teknik yang digunakan:
- Butsir adalah alat bantu untuk membuat patung terbuat dari kayu dan kawat.
- Meja putar adalah meja bulat yang bisa berputar, fungsinya untuk memudahkan dalam mengontrol bentuk dari berbagai arah.
- Pahat adalah alat untuk memahat, mengurangi, atau membentuk bahan batu dan kayu, atau bahan keras lainnya.
- Sendok adukan berfungsi untuk mengambil adonan dan menempelkannya pada kerangka patung.
- Alat las karbit/listrik.
D. Teknik Berkarya Seni Patung
Dalam berkarya seni, proses pembuatannya disebut teknik. Dalam berkarya seni patung, ada beberapa teknik antara lain:
1. Teknik pahat, yaitu mengurangi bahan menggunakan alat pahat. Misalnya, membuat patung dan relief dengan bahan dasar kayu dan batu. Alat yang digunakan adalah pahat dan palu.
2. Teknik butsir, yaitu membentuk benda dengan mengurangi dan menambah bahan. Misalnya, membuat keramik dengan bahan dasar tanah liat, alat yang digunakan adalah sudip.
3. Teknik cor, yaitu membuat karya seni dengan membuat alat cetakan, kemudian dituangkan adonan berupa semen, gips, dan sebagainya sehingga menghasilkan bentuk yang diinginkan. Alat yang digunakan adalah cetakan.
4. Teknik cetak, yaitu membuat karya seni dengan cara membuat cetakan terlebih dahulu. Misalnya, membuat karya patung kerajinan dengan bahan dasar tanah liat dan semen.
5. Teknik Assembling (merakit) adalah membuat sebuah komposisi/ sambungan dari material seperti besi, logam, tembaga, atau berbagai macam material seperti benda/found objek, kertas, kayu, dan tekstil. Bisa dengan cara las listrik, menyambung dengan lem untuk membuat karya untuk mendapatkan bentuk tertentu. Misalnya, berkarya seni patung kontemporer dengan bahan dasar logam atau besi.
E. Praktik Berkarya Seni Patung
1. Patung bahan lunak
Teknik yang digunakan adalah teknik pijat (membentuk). Langkah-langkah pengerjaannya sebagai berikut.
a. Buatlah sketsanya terlebih dahulu.
b. Tentukan bahan lunaknya, misalnya tanah liat. Untuk banyaknya bahan, sesuaikan dengan desain yang dibuat. Siapkan alat seperti butsir dan meja putar.
c. Tempatkan tanah liat di tengah meja putar, meja putar dipakai untuk memudahkan dalam proses pengerjaan karena bisa diputar dan melihat perbandingan dari segala arah.
d. Bentuk bahannya, dengan cara dipijat-pijat hingga mendekati model yang diinginkan, lakukan pengamatan dan disesuaikan dengan model sketsanya.
e. Setelah terbentuk secara global, sempurnakan bentuk dengan alat bantu seperti butsir atau alat lain yang diperlukan. Sempurnakan dengan pembentukan lebih detail dan dihaluskan.
2. Patung bahan keras
Teknik ini dengan cara dipahat/diukir, langkah-langkahnya sebagai berikut.
a. Sama dengan langkah dengan bahan lunak, buatlah sketsa/ desain dan tentukan ukurannya.
b. Siapkan balok kayu/batu sesuai ukuran yang kita inginkan sesuaikan dengan sketsa yang kalian buat.
c. Pindahkan gambar/pola di atas permukaan ke bahan keras tersebut.
d. Lakukan pemotongan untuk mengurangi jika masih terlalu besar. Lakukan pembentukan sedikit demi sedikit dengan alat hingga mendekati bentuk global.
e. Buatlah bentuk global yang lebih detail, lakukan dengan pengamatan sehingga sesuai dengan sketsanya.
f. Lanjutkan dengan membuat yang lebih detail/sempurna dan haluskan dengan amplas.
g. Finishing dengan cat melamin/akrilik.